Semester 1
Kegiatan Belajar 3 (2 x pertemuan)
BAB 1 BUDAYA POLITIK
DI INDONESIA
Standar Kompetensi :
• Menganalisis budaya politik di Indonesia.
Kompetensi dasar :
• Mendeskripsikan pentingnya sosialisasi pengembangan budaya
politik
A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Mendeskripsikan pengertian sosialisasi politik.
2. Mendeskripsikan makna sosialisasi politik.
3. Mendeskripsikan sarana-sarana sosialisasi politik.
4. Menguraikan mekanisme sosialisasi pengembangan budaya
politik.
5. Mengidentifikasikan fungsi partai politik.
B. MATERI POKOK
1. Pengertian
sosialisasi politik
2. Makna sosialisasi
kesadaran politik
3. Mekanisme
sosialisasi budaya politik
4. Fungsi dan peranan
partai politik
C. URAIAN MATERI POKOK
1. Pengertian
sosialisasi politik :
• Gabriel Abraham Almond, Sosialisasi politik adalah proses
dimana
sikap-sikap politik dan pola-pola tingkah laku politik
diperoleh atau
dibentuk dan juga sebagai sarana bagi suatu generasi untuk
menyampaikan patokan-patokan politik dan keyakinan-keyakinan
politik
pada generasi berikutnya.
• Richard E. Dawson, sosialisasi politik adalah suatu
pewarisan
pengetahuan, nilai-nilai dan pandangan-pandangan politik
dari orang tua,
guru, dan sarana-sarana sosialisasi lainnya kepada warga Negara baru
dan mereka yang menginjak dewasa.
• Ramlan Surbakti, sosialisasi politik merupakan sikap dan
orientasi politik
anggota masyarakat.
Menurut Ramlan
Surbakti, dari segi metode penyampaian
pesan,
sosialisasi politik di bagi dua yaitu :
a. Pendidikan politik, merupakan proses dialogis diantara
pemberi dan
penerima pesan. Melalui proses ini, para anggota masyarakat Modul PKn Kelas XI MAN 1 Praya
Oleh Drs. Munawar Kholil 22
mengenal dan mempelajari
nilai-nilai, norma-norma, dan simbol-
simbol politik
negaranya. Seperti kursus, latihan , diskusi politik.
b. Indoktrinisasi politik, merupakan proses sepihak ketika
penguasa
memobilisasi dan
memanipulasi warga masyarakat untuk
menerima
nilai, norma dan
syimbol yang dianggap baik dan ideal oleh pihak
penguasa. Seperti
pengarahan dengan paksaaan dan disiplin, system
politik otoriter.
2. Makna sosialisasi politik :
Dalam upaya
pengembangan budaya politik maka sosialisasi politik
sangat penting.
Menurut Gabriel A. Almond, sosialisasi
politik dapat
membentuk,
menstranmisikan, memelihara serta mengubah kebudayaan
politik suatu bangsa, dalam bentuk penyampaian kebudayaan
itu dari
generasi tua ke
generasi muda.
Sarana-sarana atau agen-agen sosialisasi politik. Menurut
Mochtar Masoed dan
Colins MacAndrews, ada enam sarana atau agen
sosialisasi politik, yaitu :
a. Keluarga :
Adalah lembaga
pertama yang dijumpai seseorang dalam
pembentukan
nilai-nilai politik. Anak diajar untuk
membuat keputusan
bersama, mematuhi kaidah-kaidah dimana kalau dilanggar
tentunya ada
hukuman. Dalam keluarga ditanamkan kebiasaan untuk
berdialog antara
anggota keluarga sehingga kelak diharapkan dia akan
tumbuh menjadi
pribadi yang terbuka
dan demokratis.
b. Sekolah :
Sekolah memberi
pengetahuan pada kaum muda tentang dunia politik
dan peranan mereka di
dalamnya. Sekolah juga membangun
kesadaran
pada anak mengenai pentingnya hidup bernegara dan
pentingnya cinta
tanah air. Misalnya pelajaran PKn, sejarah.
c. Kelompok Pergulan :
Bila seseorang
menyatakan akan memilih partai tertentu dalam
pemilu mungkin saja
temannya akan mengikutinya atau dia sendiri akan
mengikuti temannya,
atau paling tidak antara teman akan terjadi dialog
atau diskusi tentang
sebuah partai politik, sehingga bila teman itu
mengidolakan tokoh
atau partai tertentu boleh jadi teman yang lain akan
ikut mengidolakan
tokoh atau partai politik tertentu pula.
d. Tempat kerja :
Organisasi seperti
sarikat kerja, serikat buruh dapat
dijadikan acuan
atau referensi dalam
kehidupan politik. Organisasi ini dapat
memberikan
pengalaman
sosialisasi politik yang berkesan.
Misalnya buruh Modul PKn Kelas XI MAN 1 Praya Oleh Drs. Munawar Kholil 23
menuntut kenaikan
upah yang sesuai sehingga dapat
mempengaruhi
keputusan pada
perusahaan itu demi masa depannya.
Mereka bisa
melakukan mogok dalam
memperjuangkan haknya. Hal-hal semacam ini
akan berguna dalam
partisipasinya dalam kegiatan politik.
e. Media Massa :
Media massa seperti
surat kabar, majalah, radio, televisi dan internet
memegang peranan
penting dalam sosialisasi politik.
Melalui media massa
masyarakat dapat
memperoleh pengetahuan dan informasi-informasi
tentang politik.
Melalui media massa masyarakat dengan cepat
mengetahui
peristiwa-peristiwa yang terjadi di dunia politik. Melalui
media massa ideologi
Negara dapat ditanamkan kepada masyarakat.
Melalui media massa
kebijakan-kebijakan politik Negara dapat diketahui
oleh masyarakat.
f. Kontak-kontak politik langsung :
Kontak politik
langsung adalah pengalaman nyata yang dirasakan oleh
seseorang dalam
kehidupan politik. Misalnya diabaikan
oleh partainya,
ditipu polisi, bantuan dikorupsi, diculik, dan lainnya akan
sangat
membekas di hati
masyarakat, sehingga pengalaman tersebut akan
membentuk sikap pada
diri seseorang.
3. Mekanisme Sosialisasi Politik
a. Cara primitive, dalam hal ini politik hanya
dijadikan ajang untuk
melakukan aksi-aksi primitive yang lebih mengedepankan otot,
emosi,
dan ambisi tanpa mau mengembangkan nalar dan intelektual
politik,
seperti berlomba-lomba dalam memajang bendera partai
politik, baliho
tokoh politik, adu massa sebanyak-banyaknya (show of force), dll.
b. Iklan layanan
masyarakat, melalui surat kabar, televisi, internet, Koran,
brosur, dll.
c. Peran pendidikan
politik, pendidikan yang diberikan oleh guru, dosen
dapat membentuk masyarakat yang sadar politik.
4. Fungsi dan peranan partai politik
a. Fungsi Partai
politik :
Menurut Miriam
Budiardjo :
1) Rekrutmen
Politik, partai politik berfungsi untuk mencari massa
sebanyak-banyaknya,
tempat pengkaderan calon pemimpin.
2) Komunikasi
politik, partai politik sebagai penyalur pendapat dan
aspirasi masyarakat,
dan mengaturnya sehingga tidak terjadi
kesimpangsiuran
pendapat di dalam masyarakat. Modul PKn Kelas XI MAN 1 Praya Oleh Drs. Munawar
Kholil 24
3) Sosialisasi
Politik, sebagai alat agar seseorang memperoleh sikap
dan orientasi
terhadap fenomena politik, santun dalam berpolitik,
menjunjung tinggi
norma-norma politik.
4) Pengatur
konflik, sebagai alat untuk mengatasi persaingan dan
perbedaan pendapat
dalam masyarakat.
Menurut UU No. 31
Tahun 2002 tentang partai politik, fungsi
partai politik adalah
:
1) Sebagai pendidikan politik.
2) Penciptaan iklim
yang kondusif serta sebagai perekat persatuan dan
kesatuan.
3) Penyerap, penghimpunan dan penyalur aspirasi
politik.
b. Peranan Partai Politik :
Partai politik
merupakan wahana bagi masyarakat dalam
menyadarkan hak-hak politiknya. Partai politik dalam fungsi sosialisasi
politik memiliki tanggungjawab untuk terus menerus memberikan
penyadaran kepada masyarakat sebagai pemilik kekuasaan yang
kemudian diserahkan kepada penguasa melalui proses
pemilu. Rakyat
yang telah melimpahkan kekuasaan demi penciptaan
kesejahteraan
bersama ini harus disadarkan untuk terus menerus
melakukan control
social politik melalui kekuatan yang dimiliki partai
politik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar