SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG DI MARGOEN GOENONE

Jumat, 20 Juli 2012

budaya politik


Semester 1
Kegiatan Belajar 3 (2 x pertemuan)
BAB 1  BUDAYA POLITIK DI INDONESIA
Standar Kompetensi :
• Menganalisis budaya politik di Indonesia.
Kompetensi dasar :
• Mendeskripsikan pentingnya sosialisasi pengembangan budaya politik
A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Mendeskripsikan pengertian sosialisasi politik.
2. Mendeskripsikan makna sosialisasi politik.
3. Mendeskripsikan sarana-sarana sosialisasi politik.
4. Menguraikan mekanisme sosialisasi pengembangan budaya politik.
5. Mengidentifikasikan fungsi partai politik.
B. MATERI POKOK 
 1. Pengertian sosialisasi politik
 2. Makna sosialisasi kesadaran politik
 3. Mekanisme sosialisasi budaya politik
 4. Fungsi dan peranan partai politik
C. URAIAN MATERI POKOK
1. Pengertian  sosialisasi politik :
• Gabriel Abraham Almond, Sosialisasi politik adalah proses dimana
sikap-sikap politik dan pola-pola tingkah laku politik diperoleh atau
dibentuk dan juga sebagai sarana bagi suatu generasi untuk
menyampaikan patokan-patokan politik dan keyakinan-keyakinan politik
pada generasi berikutnya.
• Richard E. Dawson, sosialisasi politik adalah suatu pewarisan
pengetahuan, nilai-nilai dan pandangan-pandangan politik dari orang tua,
guru, dan sarana-sarana sosialisasi lainnya kepada  warga Negara baru
dan mereka yang menginjak dewasa.
• Ramlan Surbakti, sosialisasi politik merupakan sikap dan orientasi politik
anggota masyarakat.
 Menurut Ramlan Surbakti, dari segi metode penyampaian  pesan,
sosialisasi politik di bagi dua yaitu :
a. Pendidikan politik, merupakan proses dialogis diantara pemberi dan
 penerima pesan.  Melalui proses ini, para anggota  masyarakat Modul PKn Kelas XI MAN 1 Praya Oleh Drs. Munawar Kholil  22
 mengenal dan mempelajari nilai-nilai, norma-norma, dan simbol-
 simbol politik negaranya.  Seperti  kursus, latihan , diskusi politik.
b. Indoktrinisasi politik, merupakan proses sepihak ketika penguasa
 memobilisasi dan memanipulasi warga masyarakat  untuk menerima
 nilai, norma dan syimbol yang dianggap baik dan ideal oleh pihak
 penguasa.  Seperti  pengarahan dengan paksaaan dan disiplin, system
 politik otoriter.
2. Makna sosialisasi politik :
   Dalam upaya pengembangan budaya politik maka sosialisasi politik
 sangat penting. Menurut  Gabriel A. Almond, sosialisasi politik dapat
 membentuk, menstranmisikan, memelihara serta mengubah kebudayaan
 politik suatu  bangsa, dalam bentuk penyampaian kebudayaan itu dari
 generasi tua ke generasi muda. 
  Sarana-sarana  atau agen-agen sosialisasi politik.  Menurut
Mochtar Masoed dan  Colins MacAndrews, ada enam sarana atau agen
sosialisasi politik, yaitu :
a. Keluarga :
  Adalah lembaga pertama yang dijumpai seseorang dalam
 pembentukan nilai-nilai politik.  Anak diajar untuk membuat keputusan
 bersama,  mematuhi kaidah-kaidah dimana kalau dilanggar tentunya ada
 hukuman.   Dalam keluarga ditanamkan kebiasaan untuk berdialog antara
 anggota  keluarga sehingga kelak diharapkan dia akan tumbuh menjadi
 pribadi yang terbuka dan demokratis.
b. Sekolah :
  Sekolah memberi pengetahuan pada kaum muda tentang dunia politik
 dan peranan mereka di dalamnya.  Sekolah juga membangun kesadaran
 pada anak  mengenai pentingnya hidup bernegara dan pentingnya cinta
 tanah air.  Misalnya pelajaran PKn, sejarah.
c. Kelompok Pergulan :
  Bila seseorang menyatakan akan memilih partai tertentu dalam
 pemilu mungkin saja temannya akan mengikutinya atau dia sendiri akan
 mengikuti temannya, atau paling tidak antara teman akan terjadi dialog
 atau diskusi tentang sebuah partai politik, sehingga bila teman itu
 mengidolakan tokoh atau partai tertentu boleh jadi teman yang lain akan
 ikut mengidolakan tokoh atau partai politik tertentu pula.
d. Tempat kerja :
  Organisasi seperti sarikat kerja, serikat buruh  dapat dijadikan acuan
 atau referensi dalam kehidupan politik.  Organisasi ini dapat memberikan
 pengalaman sosialisasi politik yang berkesan.  Misalnya buruh Modul PKn Kelas XI MAN 1 Praya Oleh Drs. Munawar Kholil  23
 menuntut kenaikan upah yang sesuai sehingga dapat  mempengaruhi
 keputusan pada perusahaan itu demi masa depannya.  Mereka bisa
 melakukan mogok dalam memperjuangkan haknya. Hal-hal semacam ini
 akan berguna dalam partisipasinya dalam kegiatan politik.
e. Media Massa :
  Media massa seperti surat kabar, majalah, radio, televisi dan internet
 memegang peranan penting dalam sosialisasi politik.  Melalui  media massa 
 masyarakat dapat memperoleh pengetahuan dan informasi-informasi
 tentang politik. Melalui media massa masyarakat dengan cepat
 mengetahui peristiwa-peristiwa yang terjadi di dunia politik.  Melalui
 media massa ideologi Negara dapat ditanamkan kepada masyarakat. 
 Melalui media massa kebijakan-kebijakan politik Negara dapat diketahui
 oleh masyarakat.
f. Kontak-kontak politik langsung :
  Kontak politik langsung adalah pengalaman nyata yang dirasakan oleh
 seseorang dalam kehidupan politik.  Misalnya diabaikan oleh partainya,
 ditipu polisi,  bantuan dikorupsi, diculik, dan lainnya akan sangat
 membekas di hati masyarakat, sehingga pengalaman tersebut akan
 membentuk sikap pada diri seseorang.
3. Mekanisme Sosialisasi Politik 
 a. Cara  primitive, dalam hal ini politik hanya dijadikan ajang untuk
melakukan aksi-aksi primitive yang lebih mengedepankan otot, emosi,
dan ambisi tanpa mau mengembangkan nalar dan intelektual politik,
seperti berlomba-lomba dalam memajang bendera partai politik, baliho
tokoh politik, adu massa sebanyak-banyaknya (show of  force), dll.
 b. Iklan layanan masyarakat, melalui surat kabar, televisi, internet, Koran,
brosur, dll.
 c. Peran pendidikan politik, pendidikan yang diberikan oleh guru, dosen
dapat membentuk masyarakat yang sadar politik.
4. Fungsi dan peranan partai politik
   a. Fungsi Partai politik :
     Menurut Miriam Budiardjo :
   1) Rekrutmen Politik, partai politik berfungsi untuk mencari massa 
 sebanyak-banyaknya, tempat pengkaderan calon pemimpin.
   2) Komunikasi politik, partai politik sebagai penyalur pendapat dan
 aspirasi masyarakat, dan mengaturnya sehingga tidak terjadi
 kesimpangsiuran pendapat di dalam masyarakat. Modul PKn Kelas XI MAN 1 Praya Oleh Drs. Munawar Kholil  24
   3) Sosialisasi Politik, sebagai alat agar seseorang memperoleh sikap
 dan orientasi terhadap fenomena politik, santun dalam berpolitik,
 menjunjung tinggi norma-norma politik.
   4) Pengatur konflik, sebagai alat untuk mengatasi persaingan dan
 perbedaan pendapat dalam masyarakat.
     Menurut UU No. 31 Tahun 2002 tentang partai politik, fungsi
 partai politik adalah :
  1)  Sebagai pendidikan politik.
  2) Penciptaan iklim yang kondusif serta sebagai perekat persatuan dan
 kesatuan.
  3)  Penyerap, penghimpunan dan penyalur aspirasi politik.
b. Peranan Partai Politik :
   Partai politik merupakan wahana bagi masyarakat  dalam
menyadarkan hak-hak politiknya.  Partai politik dalam fungsi sosialisasi
politik memiliki tanggungjawab untuk terus menerus  memberikan
penyadaran kepada masyarakat sebagai pemilik kekuasaan yang
kemudian diserahkan kepada penguasa melalui proses pemilu.  Rakyat
yang telah melimpahkan kekuasaan demi penciptaan kesejahteraan
bersama ini harus disadarkan untuk terus menerus melakukan  control
social politik melalui kekuatan yang dimiliki partai politik.

lanjutan sma tunas bangsa ii


PENELITIAN SOSIAL

Langkah-langkah Penelitian Sosial:
1. Menyusun Rancangan Penelitian
    a. Perumusan masalah    
    b. Memilih objek penelitian
    c. Melakukan studi pendahuluan
    d. Merumuskan anggapan dasar/hipotesis
    e. Memilih metode penelitian
2. Pelaksanaan Penelitian
    a. Mengumpulkan data
        Data Kualitatif, yaitu data yang bukan berupa angka
        Data kuantitatif, data yang berupa angka
        Data Primer, data yang diperoleh langsung dari objek 
                              Penelitian
        Data Sekunder, data yang diperoleh secara tidak langsung
        misalnya melalui studi kepustakaan, dokumen resmi,
        atau media lain.
    b. Analisis Data
    c. Menarik Kesimpulan
3. Pembuatan Laporan Penelitian

Komponen Dalam Rancangan Penelitian:
1. Topik dan Judul Penelitian
    Hal yang harus diperhatikan dalam memilih judul:
    a. Singkat, padat, dan jelas
    b. Bersifat aktual
    c. Menarik untuk diteliti
    d. Bermanfaat
    e. Bersifat Realistis
2. Latar Belakang Masalah
    Alasan yang melatarbelakangi pemilihan tema atau topik
    Penelitian
3. Rumusan Masalah dan Hipotesis
    Dirumuskan dalam bentuk pertanyaan
4. Landasan Teori
    Merupakan paparan teori yang digunakan dalam
    permasalahan penelitian. Dikenal juga dengan istilah studi
    kepustakaan/tinjauan pustaka.
5. Definisi Konsep dan Definisi Operasional
    Definisi Konsep merupakan definisi variabel-variabel yang
    akan diteliti
    Definisi Operasional merupakan bagian atau sub-sub dari
    Definisi konsep.
6. Populasi dan Sampel
    Populasi adalah Objek penelitian secara keseluruhan
    Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan
    teknik tertentu.
   
  Teknik Menentukan Sampel:
    a. Purposive sampling, tehnik pengambilan sampel yang
       didasarkan pada tujuan tertentu
    b. Proporsional Sampling, sampel yang dipilih bersifat
       representatif atau mewakili gambaran yang ada pada
       populasi
    c. Snowball sampling, tehnik penetapan sample yang jumlah
       sampelnya berkembang dari sedikit menjadi semakin banyak.
d.Random sampling, tehnik menentukan sample secara acak
e.  Stratified Random sampling, pengembangan dari tehnik random, tetapi sudah mempertimbangankan tingkatan/strata yang ada dalam populasi
f.   Ordinal Random sampling. Pengambilan sample secara ordinal atau mengambil perwakilan dari populasi dengan interval tertentu.
g. Area Random sampling, tehnik yang digunakan apabila populasinya tersebar secara tidak menentu pada banyak wilayah.

Tehnik Pengumpulan Data:
1. Tehnik angket/kuisioner
2. Tehnik wawancara/interview
3. Tehnik Observasi
4. Tehnik Studi Kepustakaan
5. tehnik Analisis Media Massa

Penyajian Data Penelitian:
1. Inventarisasi dan Pengeditan Data (Editing)
    a. memeriksa kembali lembar  pertanyaan
    b. memeriksa kelengkapan identitas responden
    c. memeriksa lembar jawaban responden
2. Memberi Kode (Coding)
    Mengklasifikasikan jawaban responden sehingga mudah diolah
    Menurut kode-kode tertentu
3. Klasifikasi
    Pengelompokan data sesuai dengan karakteristiknya masing-
    Masing
4. Tabulasi Data
    Pengolahan data dengan cara memasukkan kedalam table.
    a. Tabulasi langsung
    b. Lembaran Kode (Code sheet)
    c. Tabulasi Frekuensi
    d. Tabulasi silang

Pengolahan Data Penelitian:
1. Pengolahan data Statistik
    a. Distribusi Frekuensi
    b. Ukuran Pemusatan (Tendensi Sentral)
        - Mean (Rerata)
        - Modus (Nilai yang paling sering muncul)
        - Median (Nilai tengah)
    c. Mengukur derajat hubungan antar variable (Korelasi)

2. Pengolahan Data non Statistik
    a. Reduksi Data, mengkategorikan data hasil penelitian ke dalam
       beberapa pola atau kategori
    b. Penyajian Data, data disjaikan ke dalam matriks sesuai
       dengan pola atau kategori yang telah ditentukan sebelumnya.
    c. Penarikan Kesimpulan

Jenis Korelasi data:
1. Hubungan Simetris
2. Hubungan Timbal Balik
3. Hubungan Asimetris.

Diposkan oleh katamila di 22:46:00 
Label: sosiologi-sma